Kamis, 29 September 2011

Dark Matter (Materi Gelap)

INILAH.COM, Jakarta - Ilmuwan menemukan untuk pertama kali materi gelap. Substansi materi tersembunyi itu selama ini menjadi misteri dan dipercaya membentuk struktur alam semesta.

Setelah 9 tahun proses pencarian, detektor yang terkubur sedalam 2.000 kaki di bawah tanah di dalam sebuah tambang besi Amerika Serikat berhasil mengidentifikasi dua temuan yang berpotensi bisa berubah menjadi partikel material gelap.

Kedua benda tersebut membawa karakteristik partikel besar lemah yang saling berinteraksi atau disebut Wimps, yakni salah satu kandidat material gelap.

Tetapi dua hasil deteksi tersebut tidak cukup untuk menentukan penemuan yang siginifikan. Masih ada satu dari empat kesempatan tentang hasil tersebut yang dipublikasikan oleh jurnal Sains yang menjadi latar belakang. Para ilmuwan mengatakan lima deteksi akan cukup untuk mengkonfirmasi keberadaan Wimps.

Fisikawan hadir dengan teori material gelap untuk menjelaskan anomali aneh dalam kecepatan rotasi dan klustering galaksi. Total massa dari seluruh bintang, debu dan gas di klaster galaksi lima kali lebih kecil untuk menghitung observasi efek gravitasi.

Ilmuwan dipaksa untuk menyimpulkan bahwa beberapa material yang hilang ada di sana digambarkan sebagai gelap karena sifatnya yang tidak dapat dilihat atau pun terefleksi terhadap penyerapan cahaya.

Material gelap saat ini diestimasi menyusun sebanyak 23% kosmos. Benda tersebut dipercaya memainkan peran sentral dalam evolusi galaksi dan struktur skala besar alam semesta.

Tanpa material gelap, galaksi tidak akan berkumpul bersama dalam grup untuk membentuk klaster dan super klaster. Galaksi Bima Sakti sendiri dimiliki oleh klaster yang disebut sebagai grup lokal.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui seperti apa material gelap sebenarnya, tetapi bukti fisik mengarah pada benda yang berbentuk layaknya Wimps. Partikel Wimps didapatkan dari hasil interaksi lemah, karena selama membawa massa mereka memiliki sangat sedikit atau pun tidak ada efek sama sekali terhadap partikel biasa.

Hal ini membuat mereka ekstrim dan sulit untuk dideteksi, tetapi ilmuwan percaya bahwa mereka punya harapan menangkap Wimps dengan melihat sejumlah kecil energi yang dilepaskan ketika secara acak melompat keluar dari atom.

Observasi Cyrogenic Dark Matter Search II (CDMS II), berada hampir di separuh mil di bawah tanah di tambang besi Soudan yang tidak terpakai di Minnesota memang didesain untuk melakukan hal tersebut.

Di dalam jantung alat tersebut terdapat detektor 30 germanium dan silicon beku dengan suhu minus 273,1 C, yang secara teoritis adalah temperatur terdingin di alam semesta.

Tidak seperti partikel lainnya, yang secara lemah berinteraksi dengan Wimps akan mampu menembus lapisan tebal Bumi dan batuan untuk mencapai detector tersebut.

Dr Tarek Saab dari Universitas Florida di Gainesville Amerika Serikat mengatakan, Banyak orang percaya kami sangat dekat, juga eksperimen lainnya. Diharapkan lima tahun yang akan datang akan terlihat dengan jelas sinyalnya. Tetapi dengan satu atau dua bukti.

www.gunadarma.ac.id

http://www.inilah.com/read/detail/342891/ilmuwan-identifikasi-materi-gelap-misterius/

1 komentar:

  1. kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)

    BalasHapus