Pendahuluan : Dari Geosentris ke Heliosentris
Teori Geosentris adalah teori di mana bumi sebagai pusat tata surya . Yang mencetuskan teori tersebut adalah Claudius Ptolomeus Ptolemaeus adalah pengarang beberapa risalahilmiah, tiga di antaranya kemudian memainkan peranan penting dalam keilmuwan Islam dan Eropa.
Heliosentrisme adalah teori yang berpendapat bahwa Matahari bersifat stasioner dan berada pada pusat alam semesta. Kata berasal dari bahasa Yunani (ήλιος Helios = Matahari, dan κέντρον kentron = pusat).
Copernicus adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains.
Hipotesis Pembentukan Tata Surya
Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan terbentuknya satu sistem tata surya yang dinamakan keluarga matahari. Banyak hipotesis tentang asal-usul tata surya telah ditemukan para ahli. Banyak hipotesis yang diajukan untuk menjelaskan asal-usul Tata Surya. Hipotesis terbaik saat ini adalah yang mula-mula diusulkan Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace pada abad 18, disebut sebagai nebular hypothesis.
Contoh teori Pembentukan
§ Teori Rene Descartes (1644) / Awan Gas
§ Teori Immanuel Kant (1755) / Teori Nebulae
§ Teori Pierre Simon de Laplace (1796)
§ Teori Comte de Buffon (1800-an) / Tumbukan Komet
§ Teori Thomas Chamberlin dan Forest Moulton (1920) / Planetesimal
§ Teori Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1930) / Pasang Surut
§ Teori Russel (1935) / Bintang Ganda
§ Teori Fred Hoyle (1944)
§ Teori Lyttleton (1936) / Bintang Bertiga
§ Teori Carl Von Weizsaeker (1944) / Awan Debu
§ Teori Gerard P. Kuiper (1950)
www.gunadarma.ac.id
sumber : PPT Ahmad zulfahmi HAAJ ke 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar