Rabu, 27 Juni 2012

Menjelajah Alam Semesta jilid 3


A.      Misi Penjelajahan Antariksa

Misi Penjelajahan Antariksa adalah Misi Eksplorasi di luar Bumi dan biasanya menyangkut teknologi, ilmu pengetahuan, dan politik yang berhubungan dengan luar angkasa. Biasanya misi ini berupa pengiriman pendeteksi berupa Wahana Antariksa dan bahkan pengiriman manusianya langsung. Hal ini disebabkan Manusia selalu berusaha untuk mengetahui lebih jauh tentang benda-benda langit yang teramati dan semangat manusia untuk menjelajah wilayah-wilayah baru yang belum terjamah.
Misi Penjelajaha n dimulai sejak ditemukannya teknologi Roket. Roket pertama kali dibuat pada Maret 1926 oleh ilmuawan asal Amerika bernama Robert H. Goddard. Lalu Perang Dunia II menggunakan roket sebagai senjata. Roket V2 buatan Ilmuwan Jerman bernama Hermann Oberth beserta muridnya bernama Wernher von Braun dan ditahun 1933 roket V2 diproduksi massal oleh NAZI guna sebagai senjata untuk menguasai Eropa. Lalu setelah perang dunia II selesai, sementara Wernher von Braun bergabung ke Amerika dan mengembangkan Roket disana, sementara Uni Soviet mendapatkan bekas pabrik pembuatan roket V2. Ilmuwan Uni Soviet bernama Sergey Korolev berhasil memodifikasi roket V2 menjadi R1. Dan berkembanyanya roket dari mulai dibuat hingga zaman sekarang sangat membantu dalam mendukung terlaksananya penjalejahan ruang angkasa. Adapun misi penjelajahan Antariksa terbagi ada 2 misi/program dan telah terlaksana yakni berupa :
1.        Misi Tak Berawak

       Program Sputnik
Program Sputnik adalah serangkaian misi antariksa tak berawak dengan tujuan mengisikan satelit ke orbit Bumi milik Uni Soviet antara tahun 1957-1958. Wahana ini berupa satelit yang mengorbit di Bumi, khusus untuk sputnik 2, wahana ini juga ditumpangi oleh seekor anjing bernama “laika”.

       Program Pioneer
Program Pioneer adalah serangkaian misi luar angkasa tak berawak yang mulanya ditujukan ke Bulan, hingga akhirnya dikembangkan men uju ke berbagai planet. Program ini merupakan kepunyaan Amerika Serikat antara tahun 1958 - 1978. Pada wahana Pioneer 1-4 ditujukan untuk focus meneliti Bulan, sedangkan Pioneer 6-9 ditujukan ke Matahari dan Pioneer 10-11 menuju planet Jupiter dan Saturnus, serta pioneer 12-13 ditujukan menuju planet Venus.

       Program Luna
Program Luna adalah serangkaian misi luar angkasa tak berawak ke Bulan milik Uni Sovyet antara 1959 dan 1976. Tiap wahana terdiri dari dua bagian, orbiter (pengorbit) dan lander (pendarat), dengan 15 misi di antaranya sukses, dan seringkali menjadi yang pertama dalam penjelajahan antariksa. Misi Luna diantaranya melaksanakan banyak eksperimen, mempelajari komposisi kimia, gravitasi, suhu, dan radiasi Bulan. Dua puluh empat wahana antariksa secara resmi diberi nama Luna. Perkiraan biaya Program Luna adalah sekitar 4,5 juta dollar.

       Program Zond
Program Zond adalah serangkaian misi luar angkasa tak berawak ke berbagai Planet dan Bulan milik Uni Sovyet antara 1964 dan 1970. Wahana antariksa ini dikirim tujuan awalnya untuk berbagai planet, seperti Zond 1 dikirim untuk ke planet Venus, Zond 2 dikirim untuk planet Mars, dan mulai pada misi Zond 3-10 baru difokuskan ke Bulan. Sepuluh wahana antariksa secara resmi diberi nama Zond.

       Program Venera
Program Venera adalah serangkaian misi luar angkasa tak berawak ke planet Venus milik Uni Sovyet antara 1961 dan 1984. Tiap wahana terdiri dari dua bagian, orbiter (pengorbit) dan prober (pendeteksi). Misi Venera diantaranya melaksanakan banyak eksperimen, mempelajari komposisi atmosfer, kimia, gravitasi, suhu, dan radiasi planet Venus. Misi Venera juga dilanjutkan dengan Program Vega, dimana wahana tersebut ditujukan untuk meneliti Planet Venus dan Komet Halley. Enam Belas wahana antariksa secara resmi diberi nama Venera.

       Program Probe Mars
Program Probe Mars adalah s  erangkaian misi luar angkasa tak berawak ke planet Mars milik Uni Sovyet antara 196o dan 1973. Tiap wahana terdiri dari 3 bagian, yakni flyby (pelintas), orbiter (pengorbit) dan prober (pendeteksi). Tujuh wahana antariksa secara resmi diberi nama Mars
       Program Ranger
Program Ranger adalah serangkaian  misi luar angkasa tak berawak ke Bulan milik Amerika Serikat antara 1961 dan 1965. Tiap wahana berbentuk dari dua bagian, yakni orbiter (pengorbit) dan prober (pendeteksi),  dengan 3 misi di antaranya sukses, dan seringkali menjadi yang pertama dalam penjelajahan antariksa. Misi Ranger diantaranya melaksanakan banyak eksperimen, mempelajari komposisi kimia, gravitasi, suhu, dan radiasi Bulan. Sembilan wahana antariksa secara resmi diberi nama Ranger. Perkiraan biaya Program Ranger adalah sekitar 170 juta dollar.

       Program Mariner
Program Mariner adalah serangkaian misi luar angkasa tak berawak ke berbagai Planet milik Amerika Serikat antara 1962 dan 1973. Wahana antariksa ini dikirim ke Planet Mars terdiri dari Mariner 3, 4, 6, 7, 8, 9, sedengkan untuk ke planet Venus, yakni Mariner 1, 2, 5, dam Mariner 10 sekaligus dilanjutkan ke planet Merkurius. Sedangkan untuk planet Jupiter dan Saturnus dikirimkan Meriner 11 dan 12 dengan nama Voyager 1 dan 2. Dua Belas wahana antariksa secara resmi diberi nama Mariner .

       Program Surveyor
Program Surveyor merupakan misi luar angkasa tak berawak yang dikirim ke Bulan milik Amerika Serikat antara tahun 1966-1968. Wahana ini berupa Lander (Pendarat), dimana misi ini merupakan wahana yang dijadikan tahapan persiapan pengiriman manusia ke bulan melalu program Apollo nantinya. Tujuh wahana antariksa secara resmi diberi nama Surveyor. Perkiraan biaya Program Surveyor adalah menelan sekitar 469 juta dollar

       Program Viking
Program Viking merupakan misi luar angkasa tak berawak yang dikirim ke Planet Mars milik Amerika Serikat antara tahun 1975-1982. Wahana ini terdiri atas 2 jenis, yakni Orbiter (Pengorbit) dan Lander (Pendarat). Misi Viking terdiri atas Viking 1 dan 2. Perkiraan biaya Program Viking adalah menelan sekitar 1 milyar dollar

       Program Voyager
Program Voyager adalah rangkaian misi luar angkasa Amerika Serikat. Misi ini meliputi peluncuran dua wahana antariksa, yaitu Voyager 1 dan Voyager 2. Keduanya diluncurkan pada tahun 1977 dengan alasan untuk memanfaatkan deretan planet yang sesuai pada akhir 1970-an. Tujuan utama peluncuran misi ini adalah untuk mempelajari Yupiter dan Saturnus, tetapi dua pesawat tersebut mampu melanjutkan perjalanan mereka hingga ke tata surya luar. Saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan keluar tata surya. Voyager 1 saat ini merupakan objek buatan manusia terjauh dari Bumi.

       Program Vega
Program Vega merupakan misi luar angkasa tak berawak milik Uni Soviet yang ditujukan ke planet Venus dan Komet Halley. Misi ini dimulai tahun 1984-1986, dimana wahana ini dimulai untuk meneliti planet venus dengan cara mengirimkan probe (pendeteksi) khusus untuk meneliti atmosfer venus berupa Balon Udara. Wahana antariksa yang memiliki seri Vega 1 dan 2 memiliki disain hamper sama dengan wahana venera 9 dan 10.
       Program Phobos
Program Phobos merupakan misi luar angkasa tak berawak milik Uni Soviet untuk meneliti satelit alam planet Mars bernama Phobos. Wahana Antariksa Phobos 1 dan 2 ini dimulai tahun 1988-1989 untuk mengambil data penelitian satelit phobos.


Selain misi tak berawak diatas, juga masih banyak lagi yang lain seperti contoh yang ditujukan ke planet Mars dimana NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) sejak tahun 1992-2011 telah mengirimkan rangkaian misi diantaranya :
  • Mars Observer (25 September 1992)
  • Mars Global Surveyor (7 November 1996)
  • Mars Pathfinder (4 Desember 1996)
  • Mars Odyssey (7 April 2001)
  • Mars Explorer Rovers (10 Juni & 6 Juli 2003)
  • Mars Reconnaissance Orbiter (12 Agustus 2005)
  • Mars Phoenix Lander (4 Agustus 2007)
  • Mars Science Laboratory (26 November 2011)

2.        Misi Berawak

Pada misi berawak berdasarkan objek yang dikirim terbagi atas 3 kategori diantaranya Pengiriman pada misi ;

a.         Misi pengiriman Hewan ke luar angkasa

       Hewan di angkasa
Amerika Serikat mengirimkan hewan pertama ke luar angkasa berupa hewan “Lalat Buah” yakni dikirim pada 20 Februari 1947 dengan menggunakan roket V2 selama 3 menit 10 detik, lalu dilanjutkan pada hewan “Monyet ekor Panjang” pada tanggal 14 Juni 1949 dan “Tikus” pada 30 Agustus 1950, tapi sayangnya kedua hewan tersebut mati saat kembali ke daratan. Lalu program pengiriman hewan diikuti oleh Uni Soviet dengan mengirimkan beberapa ekor “Anjing”, dimana anjing bernama “Laika” berhasil berangkat ke Orbit Bumi dengan menggunakan wahana Sputnik 2, lalu Amerika tidak mau berhenti dan Amerika terus mengirimkan hewan Monyet dan Simpanse, hingga akhirnya pada tanggal 28 Mei 1959 primata bernama Able dan Baker tersebut dengan menggunakan roket Jupiter AM-18.
 Setelah sukses mengirimkan beberapa anjing, Uni Soviet pada Maret 1961 mengirimkan hewan Babi dan Katak dengan menggunakan roket Vostok 3A. Lalu Prancis ikut Mengirimkan hewan “Tikus” pada Februari 1961 dan Oktober 1962, dan dilajutkan dengan mengirimkan “Kucing” pada 18 Oktober 1963 dengan menggunakan roket  AGI VĂ©ronique dan “Monyet” pada Maret 1967. Cina mengirimkan  Tikus dan Anjing sepanjang tahun 1964-1966. Dan Argentina mengirimkan Monyet pada tanggal 11 April 1967. Pada tahun 1967-1868 nmeluncurkan satelit Biosatellite I dan  II yang membawa beberapa serangga seperti Lalat, Tawon, dan Kumbang. Ditahun 70-an Amerika membawa beberapa hewan untuk di teliti di Skylab Space Station diantaranya serangga Laba-laba, sedangkan Uni Soviet memperkenalkan program “Bion” yakni program untuk meneliti hewan berupa Kura-kura, Tikus, dan Ikan untuk diteliti di Salyut Space Station. Di tahun 80-an Amerika dan Soviet sama-sama membawa hewan Kadal dan Ayam untuk diteliti di stasiun ruang angkasa masing-masing. Sedangkan di tahun 90-an, Uni Soviet memperkenalkan program tambahan berupa program “Foton” merupakan tindak lanjut dari Bion, yakni dengan membawa hewan penelitian berupa Udang, Kadal, Lalat dan Kumbang untuk diteliti di MIR Space Station. Sedangkan Amerika membawa hewan Jangkrik, Tikus, Katak, Kadal, Lalat, Siput, Ikan, Bulu babi, Ngengat dan Udang untuk diteliti di Space Shuttle (Pesawat Ulang Alik Amerika). Ditahun ini Jepang ikut mengirimkan 3 ekor katak ke MIR. Dan yang terakhir di tahun 2000-an kedua Negara beserta Negara lain ikut mengirimkan hewan untuk diteliti di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), adapun hewannya berupa Ulat Sutra, Laba-laba, Tawon, Semut, Kepik, Kecoa, Kalajengking, dan Kupu-kupu. Dan pada tanggal 3 Februari 2010, Iran merupakan Negara terakhir yang mengirimkan Kura-kura dan Cacing dengan menggunakan roket Kavoshgar 3

       Anjing di angkasa
Uni Soviet lebih memilih untuk menggunakan sepasang anjing betina liar untuk eksperimen ruang angkasa mereka pada tahun 50-an dan 60-an. Kebanyakan dari penerbangan mereka berhasil, dan beberapa anjing telah terbang lebih dari sekali. Pada tahun 1951, Dezik dan Tsygan menjadi anjing pertama yang bertahan hidup di luar angkasa. Sayangnya, Dezik tewas dalam peluncuran berikutnya. 2 anjing dari Soviet, Belka dan Strelka (bersama dengan kelinci, dua tikus, dan spesimen biologi lainnya) pertama mencapai luar angkasa bersama Sputnik 5. Salah satu jenis anjing Strelka yang kemudian diberikan sebagai hadiah kepada anak Presiden Amerika John F. Kennedy.

Uni Soviet mengirimkan hewan Anjing sebagai salah satu penumpang di misi berawak

       Monyet di angkasa
Amerika Serikat meluncurkan Air Force Aeromedical Laboratory “Albert” (Juni 1948 - Agustus 1950) di White Sands, NM adalah eksperimen pertama yang menggunakan primata Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). Program Albert I diluncurkan pada tanggal 11 Juni 1948 dengan menggunakan Roket V2. Sayangnya dia tidak dapat bertahan hidup (sebenarnya, ia bahkan tidak sampai ke ruang angkasa). Barulah pada tanggal 14 Juni 1949, Albert II menjadi monyet pertama dalam ruang angkasa ketika ia mencapai ketinggian 83 mil (134 km). Lalu program Albert III-V mengalami kematian pada sang monyet, dan barulah Albert VI berhasil melintasi angkasa dalam kurun waktu 2 jam dengan menggunakan Roket Aerobee pada 18 April 1951. Program Albert dihentikan hingga dimulai lagi pada tahun 1958 dengan mengirimkan primata.


Amerika Serikat memilih mengirimkan hewan Monyet dan Simpase sebagai salah satu penumpang di misi berawak

Pada tahun 1958, Amerika mengirimkan “Gardo”, seekor monyet utnk melintasi angkasa dengan menggunakan Roket Jupiter, namun sayang si gordo meninggal dikarenakan kerusakan system parasut. Lalu di tanggal 28 Mey 1959, barulah mengirimkan sepasang monyet bernama Able dan Baker menggunakan Roket Jupiter berhasil mengelilingi Bumi dengan kecepatan 16 ribu km/jam. Lalu di tanggal 4 Desember 1959 mengirimkan sepasang Simpanse bernama Han dan Sam. Sejak itu banyak Negara selain Amerika mengirimkan banyak Primata ke Luar Angkasa.

b.        Misi pengiriman Manusia ke luar angkasa

       Program Vostok
Program Vostok merupakan misi pengiriman manusia ke ruang angkasa milik Uni Soviet antara waktu 1961-1963. Misi Vostok terdiri atas 6 rangkaian misi, diantaranya misi vostok 1 berhasil mengirimkan manusia pertama ke luar angkasa bernama Yuri Gagarin dan Vostok 6 berhasil mengirimkan wanita pertama keluar angkasa, yakni Valentina Tereskova. Wahana tersebut diberi nama berdasarkan misinya yakni Vostok 3KA-3 dan menggunakan Roket Vostok 8K72K merupakan variasi Roket R-7 Semyorka.

       Program Mercury
Program Mercury merupakan misi pengiriman manusia ke luar angkasa milik Amerika kurun waktu 1959-1963. Misi Mercury terdiri atas 7 rangkaian misi, diantaranya misi Mercury 1 berhasil membawa manusia Amerika pertama keluar angkasa bernama Alan Shepard dan misi Mercury 3 berhasil membawa manusia amerika pertama ke orbit Bumi, bernama John Glenn. Wahana yang digunakan untuk misi Mercury bernama Freedom 7 dan menggunakan Roket Redstone untuk suborbital dan Roket Atlas D. Dalam keseluruhan misi Mercury ini, Amerika menghabiskan dana sebesar 392,6 Juta Dollar.

       Program Voskhod
Program Voskhod merupakan lanjutan dari program Vostok milik Uni Soviet. Misi ini dimulai 1964-1965 dengan 6 rangkaian misi, akan tetapi Cuma 2 misi yang dijalankan, yakni di misi Voskhod 1, Soviet berhasil mengirimkan 3 orang Kosmonout sekaligus dalam Wahana Voskhod 1 dan di misi Voskhod 2, Kosmonout Alexey Leonov berhasil mencatatkan namanya sebagai manusia pertama yang berjalan di luar angkasa. Pada misi Voskhod menggunakan wahana Vostok 3KV dan Voskhod 3KD serta mengunakan Roket Voskhod 11A57 varian R-7.


       Program Gemini
Program Gemini merupakan lanjutan dari Program Mercury milik Amerika. Misi ini dimulai dari tahun 1965-1966 dengan 12 rangkaian misi, akan tetapi Cuma 9 yang berhasil membawa Astronout ke luar angkasa. Hal ini dikarenakan dapa misi Gemini 1 dan 2 merupakan misi test untuk roket dan jangkauan peluncuran sampai suborbital. Pada misi Gemini 3 berhasil mencatatkan manusia pertama yang mengelilingi orbit bumi selama 3 kali dan misi Gemini 4 berhasil melakukan berjalan diluar angkasa (Spacewalk) selama 22 menit atas nama Astronout Edward White. Misi Gemini menggunakan wahana Gemini dan roket Titan GT, serta misi ini juga diperkirakan menghabiskan 1,3 milyar dollar untuk keselurahan program.

       Program Soyuz
Program Soyuz merupakan program lanjutan Voskhod dan Vostok milik Soviet / Rusia yang dimulai tahun 1967 sampai tahun 2012 masih dipergunakan. Pada tahun 70-an dan 80-an misi Soyuz banyak digunakan untuk mengirimkan Wahana antariksa Kosmos dan Soyuz. Sampai saat ini Program Soyuz telah memilik 8 Generasi Wahana Antariksa dan sampai sekarang masih digunakan Rusia utnk mengirimkan Kosmonout  ke International Space Station (ISS) dan Wahana Antariksanya keluar angkasa.

       Program Apollo
Program Apollo merupakan program pengiriman manusia ke Bulan milik Amerika. Misi yang dimulai tahun 1967-1972 mempunyai 17 rangkaian misi, sementara hanya 6 misi yang berhasil membawa manusia untuk mendarat di permukaan Bulan, yakni dimulai oleh misi Apollo 11 dengan Wahana Lunar Modul bernama Colombia dan berhasil mendaratkan Astronout Neil Amstrong dan Edwin Aldrin, sedangkan Astronout Michael Collins berada di Orbit Bulan. Misi Apollo 8 merupakan misi yang pertama kali memasuki Orbit Bulan dan misi Apollo 17 merupakan misi terakhir untuk pendaratan manusia kebulan sekaligus menutup program Apollo. Program Apollo memakan biaya setara 7 milyar dollar untuk keseluruhan misi.

       Stasiun Ruang Angkasa (Space Station)
Misi Stasiun Ruang Angkasa merupakan salah satu wahana antariksa berawak. Dimana tujuan dibuat utnuk bidang penelitian dan militer (mata-mata) diawal pembuatannya, dimana banyak para Astronout dan Kosmonout yang tinggal disana. Adapun Stasiun Ruang angkasa milik Uni Soviet/Rusia adalah Salyut and Mir Space Station, sedangkan Amerika mempunyai Skylab Space Station. Ditahun 1998 dimulailah pembangunan Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Station) yang terdiri atas 16 Negara. Untuk merakit 46 Komponen wahana menjadi Stasiun sekita 10 tahun, tapi dkarenakan kecelakan Colombia baru tahun 2012 ini ISS rampung.

Stasiun Ruang Angkasa (Space Station) : SALYUT (kiri), SKYLAB (tengah), MIR (tengah) dan ISS (kanan)
       Program Space Shuttle
Program Space Shuttle merupakan program Pesawat Ruang Angkasa milik Amerika, dimana program ini dimulai tahun 1981-2011, yakni kurun waktu 30 Tahun. Terdapat 6 Pesawat, diantaranya Enterprise, Colombia, Challenger, Discovery, Atlantis, dan Endeavour. Diantara ke enam pesawat itu hanya Enterprise yang tidak berangkat keluar angkasa, sedangkan ada 2 pesawat yakni Challenger di tahun 1986 dan Colombia di tahun 2003 yang mengalami musibah hancur. Sementara Uni Soviet memiliki 1 pesawat ruang angkasa, namun tidak jadi diberangkatkan ke ruang angkasa bernama Buran.

Pesawat Ruang Angkasa (Space Shuttle) : CHALLENGER (Amerika/kiri) dan BURAN (Soviet/kanan)

       Program Shenzhou
Prorgam Shenzhou merupakan program pengiriman wahana berawak milik Cina. Program ini sudah mulai dibuat sejak tahun 1999 hingga kini. Sampai tahun ini direncanakan program ini masuk ke misi 8 dan 9. Dimana pada misi Shenzhou 5 tanggal 15 Oktober 2003 berhasil mengirimkan Taikonout bernama Yang Liwei  dan 2 tahun kemudian mengirimkan 2 Taikonout pada misi Shenzhou 6. Ditahun 2008 Cina berhasil mengirimkan 3 Taikonout-nya keluar angkasa dengan menggunakan Shenzhou 7, dimana salah satu Taikonoutnya bernama Zhia Zhigang berhasil melakukan melakukan perjalanan diluar angkasa (spacewalk). Ditahun 2011, Cina melalu misi Shenzhou 8 mengirimkan modul wahana perdana buat Stasiun Ruang Angkasa Cina yang bernama Tiangong 1. Dan ditahun 2012 ini Cina berencana akan mengirimkan misi Shenzhou 9 dengan 3 Taikonout-nya untuk bias berhabung dengan modul stasiun ruang angkasa Tiangong nantinya. 

www.gunadarma.ac.id

sumber :Hand Out Pertemuan  HAAJ , EKSPLORASI RUANG ANGKASA Nurdiansah, ST

Menjelajah Alam Semesta jilid 2


A.      Wahana Antariksa

Wahana Antariksa merupakan sebuah Instrumentasi Peneliti yang mengudara untuk mengekplorasi ruang angkasa. Wahana antariksa berdasarkan kelasnya terdiri atas “wahana tak berawak” dan “wahana berawak” dimana wahana antariksa tak berawak merupakan wahana yang tidak dirancang untuk mengangkut awak pesawat dan mempunyai ciri-ciri Wahana tersebut tidak dilengkapi dengan file suport system dan Wahana tersebut dikendalikan dari jarak jauh, yakni  dari  Bumi atau disetting secara otomatis. Sedangkan untuk Wahana berawak merupakan wahana antariksa yang berisikan satu atau lebih awak pesawat  yang  bertugas  sebagai  pengendali wahana atau sebagai peneliti atau tugas-tugas khusus tertentu serta Wahana tersebut dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan dan sistem tempat tinggal para awak (seperti : cockpit, cabin, dll) dan Wahana tersebut juga  mempunyai  sistem  yang  disetting  secara otomatis, sehingga dapat berfungsi sebagai wahana tak berawak.

Pada umumnya wahana antariksa dibagi menjadi 3 Jenis berdasarkan daerah jelajahnya, diantaranya : Wahana Antariksa di sekeliling Bumi (NearEarth Spacecraft), Wahana Antariksa antar Planet (Interplanetary Spacecraft) dan Wahana Antariksa antar Bintang (Interstellar Spacecraft), sedangkan untuk wahana antariksa dibagi menjadi 4 Jenis berdasarkan Bagaimana cara wahana diantariksakan, diantaranya : Wahana sebagai satu kesatuan, Wahana dengan bantuan booster pendorong, Wahana dirakit di orbit Bumi dan Wahana sebagai industri pembuat wahana di orbit

Wahana Antariksa dibagi menjadi 5 Jenis berdasarkan daerah jelajah yang ada di Orbit Bumi ;
  • Wahana Antariksa yang memiliki Orbit Bumi Rendah (Low Earth Orbit)
  • Wahana Antariksa yang memiliki Orbit Bumi Menengah (Medium Earth Orbit)
  • Wahana Antariksa yang memiliki Orbit Bumi Tinggi (High Eargh Orbit)
  • Wahana Antariksa yang memiliki Orbit Geo Stationer (Geo Stationary Orbit)
  • Wahana Antariksa yang memiliki Orbit Kutub (Polar Orbit)

Wahana Antariksa dibagi menjadi 5 Jenis berdasarkan daerah jelajah antar Planet ;
·         Wahana yang melewati planet tujuan (Planetary Fly-by Spacecraft)
·         Wahana yang mengedari / orbit planet tujuan (Planetary Orbiter Spacecraft)
·         Wahana yang mendarat pada permukaan planet tujuan (Planetary Lander Spacecraft)
·         Wahana yang menjelajah pada permukaan planet tujuan (Planetary Rovers Spacecraft)
·         Wahana yang memiliki kemampuan untuk terbang lagi setelah mendarat (Planetary Ascent Spacecraft)
Contoh Wahana Antariksa yang mempunyai misi ke planet Mars
Mariner 6 (Flyby/kiri), Mars Global Surveyor (Orbiter/tengah), Viking Lander (Lander/tengah)
 dan Mars Explorer Rovers (Rovers/kanan)

Pada umumnya wahana antariksa antar bintang masih dalam konsep penerbangan, adapun konsep yang diketahui diantaranya : seperti contoh Wahana Antariksa yang akan menuju bintang Alpha Centauri dengan jarak 4,3 Tahun Cahaya (40 Trilyun km) memerlukan beberapa konsep Pengiriman Wahana Antariksa yang harus dilakukan, diantaranya ;
  • Membuat wahana berawak berbentuk Koloni
  • Wahana bergerak dengan 1/10 Kecepatan Cahaya (c= 3 x 108 m/s) dan menempuh waktu 40 tahun untuk sampai.
  • Wahana tersebut bergerak dengan membuat alat pedorong wahana yang diposisikan  pada planet Merkurius dan Jupiter.
  • Semua awak wahana merupakan Wanita, dikarenakan Wanita yang dapat berkembang  biak.
  • Adapun apabila Pria diikutkan maka harus ditanamkan Rahim Buatan untuk  berkembang biak.
Akan tetapi konsep ini mengalami kendala juga yakni, kita tahu Wahana antariksa tercepat yang pernah dibuat manusia adalah wahana Voyager 2 yakni dengan berkecepatan = 27.000 km/jam, berarti dengan kecepatan itu wahana antariksa yang akan dikirim tersebut baru akan sampai di Bintang Alhpa Centauri sekitar 160.000 Tahun, Suatu hal yang tidak Mungkin dan terlalu lama

www.gunadarma.ac.id

sumber :Hand Out Pertemuan  HAAJ , EKSPLORASI RUANG ANGKASA Nurdiansah, ST

Menjelajah Alam Semesta jilid 1


Luar Angkasa atau Angkasa Luar atau Antariksa (juga disebut sebagai Angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah Luar Angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial". Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa. Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80 km (262.000 kaki) ditetapkan sebagai Astronout. 120 km (75 mil atau 400.000 kaki) menandai batasan di mana efek atmosfer menjadi jelas sewaktu proses memasuki kembali atmosfer.

1.        Batasan menuju Antariksa

       4,6 km (15.000 kaki) - FAA menetapkan dibutuhkannya bantuan oksigen untuk pilot pesawat dan penumpangnya.
       5,3 km (17.400 kaki) - Setengah atmosfer Bumi berada di bawah ketinggian ini
       16 km (52.500 kaki) - Kabin bertekanan atau pakaian bertekanan dibutuhkan
       18 km (59.000 kaki) - Batasan atas dari Troposfer
       20 km (65.600 kaki) - Air pada suhu ruangan akan mendidih tanpa wadah bertekanan
       24 km (78.700 kaki) - Sistem tekanan pesawat biasa tidak lagi berfungsi
       32 km (105.000 kaki) - Turbojet tidak lagi berfungsi
       45 km (148.000 kaki) - Ramjet tidak lagi berfungsi
       50 km (164.000 kaki) - Stratosfer berakhir
       80 km (262.000 kaki) - Mesosfer berakhir
       100 km (328.000 kaki) - Permukaan Aerodinamika tidak lagi berfungsi
       Proses masuk-kembali dari orbit dimulai pada 122 km (400.000 kaki).

2.        Antariksa tidak sama dengan Orbit

Kesalahan pengertian umum tentang batasan ke angkasa adalah orbit terjadi dengan mencapai ketinggian ini. Orbit membutuhkan kecepatan orbit dan secara teoritis dapat terjadi pada ketinggian berapa saja. Gesekan atmosfer mencegah sebuah orbit yang terlalu rendah. Ketinggian minimal untuk orbit stabil dimulai sekitar 350 km (220 mil) di atas permukaan laut rata-rata, jadi untuk melakukan penerbangan angkasa orbital nyata, sebuah pesawat harus terbang lebih tinggi dan (yang lebih penting) lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk penerbangan angkasa sub-orbital. Mencapai orbit membutuhkan kecepatan tinggi. Sebuah pesawat belum mencapai orbit sampai ia memutari Bumi begitu cepat sehingga gaya sentrifugal ke atas membatalkan gaya gravitasi ke bawah pesawat. Setelah mencapai di luar atmosfer, sebuah pesawat memasuki orbit harus berputar ke samping dan melanjutkan pendorongan roketnya untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan; untuk orbit Bumi rendah, kecepatannya sekitar 7,9 km/s (28.400km/jam - 18.000mil/jam). Oleh karena itu, mencapai ketinggian yang dibutuhkan merupakan langkah pertama untuk mencapai orbit. Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit bumi rendah 32 mJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.

A.      Aktivitas Penerbangan & Antariksa Zaman Pra Sejarah

Orang-orang zaman sekarang berpikir bahwa Galileo merupakan penemu teleskop pada 300 tahun yang lalu, berdasarkan pada versi abad 16 teleskop dibuat oleh pembuat lensa yang merupakan orang Belanda, oleh sebab itu membuat astronomi modern suatu usaha yang mungkin dilakukan. Lensa kasar dari zaman terdahulu telah ditemukan di Crete dan Asia kecil pada 2000 BCE. Seribu tahun lensa yang terbaik telah ditemukan dari sebuah tempat Viking di Pulau Gotland, mungkin dibuat oleh Byzanfine atau perajin Eropa Timur. Penulis Roma Pliny dan Seneca menunjukkan lensa digunakan oleh pengukir.

Pertanyaannya adalah mengapa? Karena lensa telah secara rutin digunakan untuk membuat api, memperbesar objek-objek kecil, bahkan untuk kacamata, dan umat manusia mempunyai minat yang terus menerus mengamati fenomena angkasa atau melihat langit, untuk membuat sebuah teleskop yang dapat bekerja dibutuhkan waktu yang panjang sekali. Seorang arkeolog menemukan bukti yang dapat dipercaya bahwa mungkin orang-orang Eropa bukan yang pertama yang memproduksinya. Museum ICA di Peru memiliki sebuah batu berbentuk manusia yang telah ditanggalkan kembali sedikitnya 500 tahun yang lalu. Yang terpenting dari ukiran itu adalah bahwa penampilan figur itu menggambarkan sedang mengamati langit dengan teleskop di tangannya. Selain itu, ada sebuah tubuh langit di dalam ukiran tersebut, mungkin juga sebuah komet dengan ekornya yang figurnya menjadi objek observasi. Seperti sebuah penemuan unik bertitik berat pada kepercayaan zaman sekarang bahwa orang-orang Eropa menemukan teleskop di abad 16. Dr. Javier Cabrera di Peru telah menemukan banyak batu berukir. Di samping astronomi, tema gambar di batunya meliputi transpalasi organ, transfusi darah dan perburuan dinosaurus, di antara benda-benda lain. Sangat sulit untuk melakukan penanggalan pada batu tersebut. Sebuah kronologi sejarah Spanyol sesekali menyebutkan bahwa batu-batu seperti itu telah ditemukan di makam zaman dahulu dari karajaan Inca. Oleh sebab itu, orang-orang menduga bahwa dasar astronomi batu-batuan tersebut adalah paling sedikit 500 tahun. Berbicara secara logika, batu-batu itu yang melukiskan makhluk seperti dinosaurus mungkin diperkirakan jauh lebih tua dari kepercayaan aslinya.

Bila ini benar-benar teleskop yang dilukiskan pada batu dari museum ICA dan temuan semacam itu adalah lumrah di dunia ini, hal ini membantu para ahli ilmu pengetahuan untuk memahami kenapa Dogon, sebuah suku di Afrika telah mengembangkan ilmu pengetahuan tentang astronomi yang begitu maju. Suku Dogon hidup di pusaran sungai Niger di sebelah selatan Mali, Afrika Barat, mereka memimpin perkampungan yang penting dan hidup mengembara tanpa bahasa tulisan. Mereka menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam doktrin agama mereka yang telah berlangsung lebih dari 400 tahun, suatu bintang disebut Sirius B oleh astronom, teman bintang Sirius telah dijelaskan secara akurat, inilah yang mengherankan astronom modern. Sirius B sangat kabur dan tidak kelihatan untuk ukuran mata manusia. Berdasarkan pengamatan yang direkam dengan menggunakan peralatan modern, astronom menemukan Sirius B di abad 19. Masyarakat suku Dogon diduga tidak memiliki peralatan teknologi modern, tapi dari generasi ke generasi mereka telah menceritakan legenda tentang Sirius, termasuk suatu referensi terhadap sistem yang terdiri dari 2 bintang. Menurut legenda, bintang kecil sangat berat dan ia berotasi memutari bintang Sirius dalam orbit elipstik. Beberapa orang tua suku Dogon dapat menggambarkan orbit dua bintang tersebut di tanah, dan hal itu hampir mirip dengan hasil yang dihitung oleh astronom modern. Contoh ini mengindikasikan bahwa masyarakat kuno Dogon telah menguasai ilmu astronom dari jauh-jauh hari. Lukisan batu di Peru, seperti ilmu astronominya masyarakat Dogon, mengungkap misterius ilmu pengetahuan dan teknik yang dimiliki oleh peradaban manusia sebelumnya. Ilmu pengetahuan modern mungkin hanya menemukan kembali ilmu pengetahuan yang telah diperoleh terdahulu. 

www.gunadarma.ac.id

sumber :Hand Out Pertemuan  HAAJ , EKSPLORASI RUANG ANGKASA Nurdiansah, ST